Fadli Zon Tuding PDIP Hanya Mencari Capres Boneka


"Ya itu kalau tidak capres tunggal capresnya capres boneka. Ini kan kayak pola-pola di Pilkada banyak. Mereka menjadi calon tunggal nanti bikin lah calon boneka," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Fadli mengatakan calon boneka yang dibuat hanya sebagai replikasi dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Hal itu dibuat karena takut menghadapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Ini mau direplikasi di dalam pemilihan Presiden karena takut menghadapi Pak Prabowo," kata Fadli yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPR RI.
Ia mengaku Gerindra terus menjalin komunikasi dengan partai lainnya. Namun ia melihat ada gelagat partai lain yang ingin menjegal Prabowo dalam Pilpres 2019.
"Oh terus, kita menjalin komunikasi (dengan partai lain) tapi kan kita tahu gelagat itu (penjegalan). Tahu kita sebagai orang politik tahu lah gelagatnya tidak bodoh-bodoh amat gitu ya, dan tidak bodoh di dalam berpolitik," ucap Fadli.
Sebelumnya PDIP membalas tudingan Waketum Gerindra Fadli Zon soal pemerintah hendak menjegal Prabowo Subianto untuk kembali maju dalam Pilpres 2019 karena presidential threshold. Pernyataan Fadli itu dinilai tak rasional.
"Agak naif kalau memahami pemerintah membuat UU hanya untuk menjegal seseorang. Ada beberapa alasan pernyataan Pak Fadli Zon ini tidak beralasan dan tidak masuk akal sehat politik kita," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira melalui pesan singkat hari ini.
Menurut Andreas, presidential threshold 20% bisa untuk calon presiden (capres) lebih dari satu atau tidak calon tunggal.
"Apalagi kalau dimaksud hanya untuk menjegal seseorang. Sehingga kalau Pak Fadli memahami dan bisa menghitung logika prosentase angka-angka itu, tidak perlu khawatir," tutur Andreas.
(lkw/erd)
Sumber: Detik
Post a Comment